Nikotin
termasuk dalam golongan alkaloid yang terdapat dalam family Solanaceae. Nikotin
dalam jumlah banyak terdapat pada tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil
terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin, bersama kokain dapat pula
ditemukan pada daun tanaman koka. Kadar nikotin berkisar antara 0,6 -3,0% dari
berat kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan
terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada
akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia
antiherbivora dan adanya neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nicotine digunakan sebagai insektisida pada masa lalu (Purbosayekti,
2008).
Nikotin
(β-pyridil-α-N-methyl pyrrolidine) merupakan senyawa organik spesifik yang
terkandung dalam daun tembakau. Apabila dihisap senyawa ini akan menimbulkan
rangsangan psikologis bagi perokok dan membuatnya menjadi ketagihan.
Nikotin bersifat higroskofis dan mudah membentuk garam dengan asam serta mempunyai bau yang tidak menyenangkan. Dengan Asam klorida (HCl) dapat membentuk garam kristal nikotin dihidroklorida. Untuk mengetahui kadar nikotin dalam tembakau dapat dilakukan dengan metode acid-alkalimetri. Nikotin dalam tembakau diekstraksi terlebih dahulu oleh pelarut organik, nikotin ini bersifat basa tetapi tidak dapat dititrasi langsung dengan Asam klorida (HCl). Oleh sebab itu ditambah terlebih dahulu dengan Natrium hidroksida (NaOH). Asam klorida merupakan larutan baku sekunder, maka perlu ditentukan dahulu konsentrasinya. Pada titrasi ini untuk titik akhir titrasi digunakan indikator metil merah dengan trayek pH 4,2-6,2.
Nikotin bersifat higroskofis dan mudah membentuk garam dengan asam serta mempunyai bau yang tidak menyenangkan. Dengan Asam klorida (HCl) dapat membentuk garam kristal nikotin dihidroklorida. Untuk mengetahui kadar nikotin dalam tembakau dapat dilakukan dengan metode acid-alkalimetri. Nikotin dalam tembakau diekstraksi terlebih dahulu oleh pelarut organik, nikotin ini bersifat basa tetapi tidak dapat dititrasi langsung dengan Asam klorida (HCl). Oleh sebab itu ditambah terlebih dahulu dengan Natrium hidroksida (NaOH). Asam klorida merupakan larutan baku sekunder, maka perlu ditentukan dahulu konsentrasinya. Pada titrasi ini untuk titik akhir titrasi digunakan indikator metil merah dengan trayek pH 4,2-6,2.
Mengapa pada ekstraksi nikotin tidak dapat dititrasi langsung dengan asam ?
BalasHapuskarena jika pada kondisi asam, nikotin dapat membentuk garam.
Hapussementara penambahan NaOH disini adalah untuk membebaskan nikotin dari garam-garam.
jika dititrasi langsung dengan asam maka akan terbentuk garam. sehingga tidak ditemukan pH nikotin murni.
BalasHapuspenambahan NaOH sebelum titrasi bertujuan melarutkan sampel tembakau untuk mendapatkan ekstrak nikotin. ditambahkan etanol dan didiamkan hingga didapat larutan jernih. larutan jernih tersebut diuapkan untuk menghasilkan ekstrak nikotin murni. baru setelah itu dititrasi dengan HCl untuk mendapatkan pH nikotin murni.