Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 November 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( 26 November 2012 )
1.
Kemukakan gagasan anda bagaimana cara
mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif )
dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis
tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawaban
:
Menurut
saya cara pengubahan suatu senyawa bahan alam yang tidak aktif menjadi senyawa
unggul yang memiliki potensi aktif biologis tinggi yaitu salah satu contoh pada biji mengkudu dimanfaatkan menjadi minyak dengan proses isolasi.
Pada
proses produksi jus mengkudu menghasilkan limbah biji yang cukup besar dan
selama ini masih belum dimanfaatkan. Proses isolasi dilakukan dengan
pengeringan terhadap biji mengkudu menggunakan sinar matahari sehingga
diperkirakan kadar airnya tersisa 2% – 8%. Biji kering tersebut dihaluskan
untuk memudahkan analisis proksimat dan proses isolasi minyak. Analisis
proksimat menunjukkan, proses pengeringan berhasil menurunkan kadar air dalam
serbuk biji mengkudu menjadi 6,74%, juga dapat dilihat serat dan karbohidrat
merupakan senyawa kimia dominan dalam biji mengkudu. Sedangkan lemak atau
minyak merupakan senyawa dominan ketiga, yaitu 13,2%, sehingga dimungkinkan
untuk diisolasi menggunakan pelarut organik atau menggunakan proses mekanik
berupa pengepresan.
Pada
proses isolasi minyak menggunakan proses ekstraksi. Berdasarkan sifat lemak
yang non polar, maka dilakukan isolasi minyak menggunakan pelarut nonpolar
yaitu n-heksana dengan alat sokhlet. Proses isolasi dilakukan pada suhu 80 oC
selama 4 jam. Kondisi suhu dipilih berdasarkan pertimbangan titik didih pelarut
dan kestabilan minyak, sedangkan parameter waktu didasarkan pada prosedur umum
untuk penentuan lemak kasar. Rendemen hasil ekstraksi minyak dengan n-heksana
adalah berkisar antara 11,59% – 12,60%. Minyak yang dihasilkan umumnya berwarna
kuning jernih dan tak berbau.
2.
Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa
bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk
kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium
Jawaban
:
Senyawa
bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk
kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium, yaitu dapat dibuat
jadi kapsul suplemen, tablet suplemen dan serbuk agar kadungannya lebih besar,
contohnya :
- Buah Acai berry yang dibuat jadi kapsul suplemen
Acai berry mengandung beberapa senyawan
antosianin dan flavonoid. Buah acai berry yang dibuat menjadi kapsul supleman sebagai
antioksidan yang kuat, mempunyai manfaat kesehatan antara lain: mengurangi berat badan, peningkatan energi, perbaikan pencernaan ,
membantu detoksifikasi, memperbaiki penampilan kulit, meningkatkan kesehatan
jantung, mengurangi tanda-tanda penuaan, dan mengurangi kadar kolesterol. Acai berry kaya akan Omega 3, Omega 6 dan
Omega 9 yang merupakan asam lemak yang telah dibuktikan secara ilmiah untuk melawan
kolesterol. Asam lemak ini merupakan
asam lemak esensial tak jenuh ganda yang menurunkan lipoprotein densitas rendah
(LDL) dalam darah dan meningkatkan HDL atau high density lipoprotein dalam
darah. LDL ini juga dikenal sebagai kolesterol buruk, sementara HDL adalah kolesterol baik yang
dibutuhkan oleh tubuh dan sehat juga.
- Tumbuhan Sarang Semut
dibuat jadi tablet suplemen
Tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa
kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Kemampuan Sarang Semut secara empiris
untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik
diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid Sarang Semut. Tumbuhan Sarang
Semut kaya akan antioksidan tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa
mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi,
fosfor, dan magnesium.
Pada
analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan Sarang Semut dengan
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) menunjukkan bahwa
ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai
IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfatokoferol yang merupakan antioksidan kuat
dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi
dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin
kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas
sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi yang
lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna bahwa
alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas peredam
radikal bebas hingga mendekati 100%.
- Temulawak yang dibuat jadi kapsul dan
serbuk
Temulawak yang telah di kemas dalam
kapsul dan serbuk. Walaupun telah di kemas dalam kapsul namun khasiat temulawak
tidak terkurangi justru disarikan dari temulawak yang berkualitas baik.
Tumbuhan ini kaya dengan minyak menguap, fellandren dan turmerol, kurkumin, zat
tepung, kamfer, glikosida, toluyl metil karbinol dan 1 siklosoprenmyrsen.
Menurut penelitian tanaman ini dapat menjadi obat penyakit : maag, bau haid,
sembelit, kurang ASI, asthma, cacar air, sariawan, bau badan, anti jerawat,
hepatitis, dan penyakit kandung empedu.
3.
Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam
memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan
dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid,
Flavonoid, dan Steroid.
Jawaban
:
Kaidah-kaidah pokok dalam memilih
pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam, yaitu : pelarut
mudah dipisahkan dari zat terlarut, pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut
melalui segala cara, pelarut harus mempunyai daya larut yang tinggi dan tidak berbahaya atau beracun, memiliki titik didih
yang tepat dan harganya murah dan
tersedia dalam jumlah besar.
1) Isolasi senyawa flavonoid
-
Kulit batang bungur
(Lagerstroemia speciosa Pers.) menggunakan
pelarut n-butanol.
- Rimpang Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.)
menggunakan pelarut petroleum
eter, kloroform, n-butanol, dan metanol.
- Kulit batang buah
nangka menggunakan pelarut methanol atau etanol.
- Daun sukun menggunakan pelarut dietil eter.
- Biji pepaya (Carica papaya L.) menggunakan pelarut n-heksana
2) Isolasi
senyawa alkaloid
- Daun Tumbuhan
Jambu Keling dengan menggunakan pelarut metanol
- Tepung gadung (Dioscorea hispida Dennst), dengan menggunakan pelarut etanol.
3) Isolasi
senyawa steroid
- Daun beringin (Ficus benjamina L.) dengan menggunakan pelarut etanol.
- Buah berry, dengan menggunakan pelarut metanol.
4) Isolasi
senyawa terpenoid
- Daun tanaman nilam (pogostemon heyneanus, benth) menggunakan pelarut n-butanol,
etil asetat, n-heksana.
4.Jelaskan
dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa
bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal –
hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara
keseluruhan.
Jawaban
:
Titik tolak penentuan struktur suatu
senyawa organik senyawa flavonoid dalam
rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) dan hal – hal
pokok yang di perlukan untuk menentukan strukturnya adalah dilakukan dengan metode spektrofotometer UV-Vis, IR dan GC-MS.
Analisis yang
digunakan adalah :
1) Spektrofotometer UV-Vis dan IR untuk menentukan gugus fungsional dalam
suatu senyawa
2) Spektra GC-MS untuk menentukan struktur senyawa
tersebut.
Hasil analisis
dengan
spektrofotometer UV-Vis dan IR menunjukkan bahwa hanya f2, f4 dan f9 yang merupakan isoflavon. Karena
diduga bahwa senyawa aktif dalam rimpang temu ireng
adalah isoflavon, maka identifikasi struktur lebih
lanjut hanya dilakukan pada fraksi f2, f4 dan f9. Spektrum UV-VIS fraksi f2 bentuknya
sama dengan bentuk spektrum isoflavon (Markham, 1988). Gambar spektrum UV-Vis ini
memperlihatkan adanya panjang gelombang maksimum pada 207 nm dan bahu pada 250
nm-300 nm. Adanya satu puncak serapan maksimum dan bahu
memberi petunjuk bahwa fraksi f2 mengandung senyawa isoflavon.
http://si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/Jurnal/197404192000032001bio_farmasi_7.pdf
http://si.uns.ac.id/profil/uploadpublikasi/Jurnal/197404192000032001bio_farmasi_7.pdf
Gambar Spektrum UV-VIS fraksi f2
Analisis
selanjutnya menggunakan spektrofotometer IR untuk menentukan gugus gugus fungsional
senyaw
Spektrum infra merah fraksi f2
Pada gambar
diatas dapat dilihat adanya pita kuat pada 1714,6 cm-1 yang spesifik untuk gugus
karbonil. Serapan tajam pada 1261,4 cm-1 dan 1217,0 muncul dari vibrasi gugus
C-O yang terkonjugasi. Berdasarkan analisis terhadap spektrum dapat disimpulkan
bahwa f2 mengandung senyawa aromatis, gugus C=O, C-O, vinyl, -CH2- dan gugus
metoksi, serta didukung oleh analisis dengan uji warna, spektrofotometer
UV-Vis, dan IR, maka dapat dibuat fragmentasi dari fraksi f2, yaitu :
Spektra GC-MS fraksi f2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar